Pengertian Natrium (Sodium) dan Manfaatnya bagi Kesehatan Tubuh. Natrium atau biasa juga disebut dengan sodium merupakan salah satu unsur kimia. Dengan simbol Na dan nomor atom 11 pada tabel periodik. Natrium adalah logam reaktif yang lunak, keperakan, dan seperti lilin, yang termasuk ke logam alkali yang banyak terdapat dalam senyawa alam (terutama halite). Sangat reaktif, apinya berwarna kuning, beroksidasi dalam udara, dan bereaksi kuat dengan air, sehingga harus disimpan dalam minyak.
Sifat Utama
Natrium adalah unsur reaktif yang lunak, ringan, dan putih keperakan, yang tak pernah berwujud sebagai unsur murni di alam. Natrium mengapung di air, menguraikannya menjadi gas hidrogen dan ion hidroksida. Jika digerus menjadi bubuk, natrium akan meledak dalam air secara spontan. Namun, biasanya ia tidak meledak di udara bersuhu di bawah 388 K. Natrium juga bila dalam keadaan berikatan dengan ion OH- maka akan membentuk basa kuat yaitu NaOH.
Sumber Natrium
Garam merupakan sumber terbanyak natrium. Dalam satu sendok teh garam terdapat sekitar 2.300 miligram natrium. Jumlah tersebut lebih banyak dari empat kali jumlah yang dibutuhkan tubuh setiap hari. Asupan natrium berlebih merupakan satu faktor yang diketahui mempengaruhi tekanan darah tinggi, namun tidak semua orang memiliki kerentanan yang sama. Sensitivitas terhadap natrium sangat individual dan biasanya meningkat dengan usia.
Sumber lainnya dapat kita temui pada nabati maupun hewani. Umumnya pangan hewani mengandung natrium lebih banyak dibandingkan dengan nabati. Namun, sumber utamanya garam dapur (NaCl), soda kue (natrium bikarbonat), penyedap rasa monosodium glutamat (MSG), serta bahan-bahan pengawet yang digunakan pada pangan olahan, seperti natrium nitrit dan natrium benzoat.
Selain itu dapat kita temui juga pada kecap, makanan hasil laut, makanan siap saji (fast food), serta makanan ringan. Fast food merupakan salah satu penyebab hipertensi terbesar. Selain kadar lemak tinggi, kadar natriumnya juga yang sangat tinggi sekitar 2.275 mg per 100 gramnya.
Kebutuhan Tubuh Akan Natrium
Rekomendasi National Research Council of The National Academy of Sciences
Konsumsi natrium per hari sebaiknya sebanyak 1.100-3.300 mg. Jumlah tersebut setara dengan ½-1½ sendok teh garam dapur per hari. Untuk orang yang menderita hipertensi, konsumsi natrium dianjurkan tidak lebih dari 2.300 mg perhari. Jumlah tersebut sama dengan 6 gram NaCl atau lebih kurang satu sendok teh garam dapur.
Rekomendasi American Heart Association (AHA)
Konsumsi Natrium orang dewasa tidak lebih dari 2.400 mg/hari, yaitu setara dengan satu sendok teh garam dapur sehari.
Rekomendasi United States Department of Agriculture (USDA)
Kebutuhan natrium ibu hamil sekitar 2.400 mg dalam sehari, kira-kira setara dengan satu sendok teh.
Sebagian besar natrium diserap oleh usus halus dan hanya sedikit yang diserap oleh lambung. Dari usus, natrium dialirkan oleh darah ke hati, kemudian ke ginjal untuk disaring dan dikembalikan ke darah dalam jumlah sesuai dengan kebutuhan tubuh. Regulasi metabolisme natrium oleh ginjal dikontrol oleh aldosteron, yaitu hormon yang disekresikan oleh kelenjar adrenal. Apabila konsumsi natrium rendah atau kebutuhan tubuh meningkat, kadar aldosteron akan meningkat dan ginjal lebih banyak menyerap kembali (reabsorpsi) natrium. Hal sebaliknya terjadi jika konsumsi natrium berlebihan.
Pengatur Kadar Natrium Dalam Tubuh
Dalam tubuh kita terdapat sistem otonom yang mengatur keseimbangan kadar natrium dalam darah. Berikut sistem otonom tersebut bekerja :
Jika kadar natrium tinggi
Otak akan mengirimkan sinyal rasa haus dan mendorong kita untuk minum. Kemudian jika sensor dalam pembuluh darah dan ginjal mengetahui adanya kenaikan tekanan darah dan sensor di jantung menemukan adanya peningkatan volume darah, ginjal dirangsang untuk mengeluarkan lebih banyak natrium dan air kencing, sehingga mengurangi volume darah.
Jika kadar natrium terlalu rendah
Sensor dalam pembuluh darah dan ginjal akan mengetahui bila volume darah menurun dan memacu reaksi rantai yang berusaha untuk meningkatkan volume cairan dalam darah. Kelenjar adrenal akan mengeluarkan hormon aldosteron, sehingga ginjal menahan natrium. Sementara itu, kelenjar hipofisa mengeluarkan hormon antidiuretik, sehingga ginjal menahan air.
Penahanan natrium dan air menyebabkan berkurangnya pengeluaran air kencing, yang pada akhirnya akan meningkatkan volume darah dan tekanan darah kembali ke normal. Sensitivitas seseorang terhadap kadar natrium dalam darah berbeda-beda. Umumnya, semakin bertambah usia seseorang, semakin bertambah tingkat sensitivitasnya.
Fungsi Natrium
Natrium dan kalium mempunyai peran penting dalam mengatur keseimbangan cairan dalam tubuh. Fungsi Mineral natrium (Na) merupakan kation utama yang terdapat pada cairan ekstraselular, sedangkan kalium (K) merupakan kation utama pada cairan intraselular. Jika kedua mineral tersebut tidak berimbang, air akan mengalir ke dalam atau ke luar sel untuk menjaga konsentrasi Na dan K agar tetap berimbang.
Natrium juga mempunyai peran penting untuk penyerapan glukosa di dalam ginjal dan usus. Selain itu juga berfungsi sebagai pengangkutan zat-zat gizi lain melewati membran sel. Melalui asosiasinya dengan klorida (Cl) dan bikarbonat, Na terlibat dalam pengaturan keseimbangan asam-basa, sehingga cairan tubuh berada pada kisaran pH netral untuk mendukung metabolisme tubuh.
Natrium dan kalium juga mempunyai peran untuk menjaga fungsi dan kerja otot jantung, serta mencegah penyakit-penyakit berbahaya seperti gangguan saraf. Fungsinya bagi ibu hamil adalah meningkatkan kerja jantung, memompa darah agar dapat memenuhi kebutuhan sang ibu dan janin.
Itulah Pengertian dan beberapa manfaat dari natrium. Semoga bermanfaat.
Sumber referensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/Natrium diakses pada tanggal 16 agustus 2014
http://kamuskesehatan.com/arti/natrium/ diakses pada tanggal 16 agustus 2014
http://kesehatan.kompas.com/read/2010/06/07/08364798/atur.asupan.natrium.secara.cermat diakses pada tanggal 16 agustus 2014
0 komentar: