Mudjoko

Laki-laki, XX tahun

Kudus, Indonesia

SELAMAT DATANG DI BLOG PERJALANANKU, MY LIFE MY BLOG adalah blog yang menceritakan semua yang saya suka, Inspirasi, dan Motivasi.Selamat bergabung di blog saya, semoga bisa jadi motivasi dan inspirasi bagi anda yang membacanya Semoga Bermanfaat.

Visit My Blog :
=>tritunggaljayakudus.blogspot.com
=>tritunggaljaya-kudus.blogspot.com
=>tritunggal-jayakudus.blogspot.com
=>mudjoko.kds@gmail.com
::
Start
Mudjoko™ Kangmas Djoko
Shutdown

Navbar bawah

Cari Blog Ini

Sabtu, 14 Juni 2014

Pengertian Hepatitis B, Penyebab, Penularan dan Perawatan

Pengertian Hepatitis B, Penyebab, Penularan dan Pencegahan
Pengertian Hepatitis B, Penyebab, Penularan dan Pencegahan. Hepatitis B adalah suatu penyakit hati yang disebabkan oleh "Virus Hepatitis B" (VHB). Virus ini merupakan suatu anggota famili Hepadnavirus yang dapat menyebabkan peradangan hati akut atau menahun yang pada sebagian kecil kasus dapat berlanjut menjadi sirosi hati atau kanker hati. Mula-mula dikenal sebagai "serum hepatitis" dan telah menjadi epidemi pada sebagian Asia dan Afrika. Hepatitis B telah  menjadi endemik di Tiongkok dan berbagai negara Asia.


Penyebab

Ternyata Penyebab Hepatitis bukan dari virus saja. Keracunan akibat obat-obatan dan berbagai macam zat kimia seperti karbontetraklorida, chlorpromazine, chloroform, arsen, fosfor, dan zat-zat lain yang digunakan sebagai obat dalam industri modern, bisa juga menyebabkan Hepatitis.

Diketahui bahwa fungsi hati adalah menetralkan racun yang beredar di dalam darah. Namun Jika banyak sekali zat kimia beracun yang masuk ke dalam tubuh ini dapat juga merusak fungsi hati, sehingga hati tidak dapat bekerja dengan normal.

Diagnosis

Virus Hepatitis B (HBV) seratus kali lebih ganas (infectious) dari HIV, dan sepuluh kali lebih banyak (sering) menularkan. Kebanyakan gejala Hepatitis B tidak nyata. Hepatitis B kronis merupakan penyakit nekroinflamasi kronis hati yang disebabkan oleh infeksi virus.

Hepatitis B persisten

Hepatitis B kronis ini ditandai dengan HBsAg positif (> 6 bulan) di dalam serum, tingginya kadar HBV DNA dan berlangsungnya proses nekroinflamasi kronis hati. Carrier HBsAg inaktif diartikan sebagai infeksi HBV persisten hati tanpa nekroinflamasi.

Hepatitis B kronis eksaserbasi

Keadaan klinis yang ditandai dengan peningkatan intermiten ALT>10 kali batas atas nilai normal (BANN).
Diagnosis infeksi Hepatitis B kronis didasarkan pada pemeriksaan serologi, petanda virologi, biokimiawi dan histologi. Secara serologi, pemeriksaan yang dianjurkan untuk diagnosis dan evaluasi infeksi Hepatitis B kronis adalah : HBsAg, HBeAg, anti HBe dan HBV DNA (4,5). Pemeriksaan virologi, dilakukan untuk mengukur jumlah HBV DNA serum sangat penting karena dapat menggambarkan tingkat replikasi virus. Pemeriksaan biokimiawi yang penting untuk menentukan keputusan terapi adalah kadar ALT. Peningkatan kadar ALT menggambarkan adanya aktivitas kroinflamasi. Oleh karena itu pemeriksaan ini dipertimbangkan sebagai prediksi gambaran histologi. Pasien dengan kadar ALT yang menunjukkan proses nekroinflamasi yang lebih berat dibandingkan pada ALT yang normal. Pasien dengan kadar ALT normal memiliki respon serologi yang kurang baik pada terapi antiviral. Oleh sebab itu pasien dengan kadar ALT normal dipertimbangkan untuk tidak diterapi, kecuali bila hasil pemeriksaan histologi menunjukkan proses nekroinflamasi aktif. Sedangkan tujuan pemeriksaan histologi adalah untuk menilai tingkat kerusakan hati, menyisihkan diagnosis penyakit hati lain, prognosis dan menentukan manajemen anti viral.

Gejala umum penyakit Hepatitis B ringan

1. Selera makan hilang
2. Rasa tidak enak di perut
3. Mual sampai muntah
4. Demam ringan, kadang-kadang disertai nyeri sendi
5. Bengkak pada perut kanan atas

Setelah satu minggu akan timbul gejala utama seperti bagian putih pada mata tampak kuning, kulit seluruh tubuh tampak kuning dan air seni berwarna seperti teh.

Ada 3 kemungkinan tanggapan kekebalan yang diberikan oleh tubuh terhadap virus Hepatitis B pasca periode akut. Kemungkinan pertama,

1. Jika tanggapan kekebalan tubuh adekuat maka akan terjadi pembersihan virus, pasien sembuh.
2. Jika tanggapan kekebalan tubuh lemah maka pasien tersebut akan menjadi carrier inaktif.
3. Jika tanggapan tubuh bersifat intermediate (antara dua hal di atas) maka penyakit terus berkembang menjadi hepatitis B kronis.

Penularan

Hepatitis B merupakan bentuk Hepatitis yang lebih serius dibandingkan dengan jenis hepatitis lainnya. Penderita Hepatitis B bisa terjadi pada setiap orang dari semua golongan umur. Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan virus Hepatitis B ini menular.

1. Secara vertikal, cara penularan vertikal terjadi dari Ibu yang mengidap virus Hepatitis B kepada bayi yang dilahirkan yaitu pada saat persalinan atau segera setelah persalinan.
2. Secara horisontal, dapat terjadi akibat penggunaan alat suntik yang tercemar, tindik telinga, tusuk jarum, transfusi darah, penggunaan pisau cukur dan sikat gigi secara bersama-sama (Hanya jika penderita memiliki penyakit mulut (sariawan, gusi berdarah,dll), lendir (berciuman) atau luka yang mengeluarkan darah serta hubungan seksual dengan penderita.

Sebagai antisipasi, biasanya terhadap darah-darah yang diterima dari pendonor akan di tes terlebih dulu apakah darah yang diterima reaktif terhadap Hepatitis, Sipilis dan HIV.

Sesungguhnya, tidak semua yang positif Hepatitis B perlu ditakuti. Dari hasil pemeriksaan darah, dapat terungkap apakah ada riwayat pernah kena dan sekarang sudah kebal, atau bahkan virusnya sudah tidak ada. Bagi pasangan yang hendak menikah, tidak ada salahnya untuk memeriksakan pasangannya untuk menenularan penyakit ini.

Perawatan

Kerusakan sel hati yang disebabkan virus hepatitis B dapat tumbuh kembali sisa sedikit kerusakan, tetapi penyembuhannya memerlukan waktu berbulan-bulan dengan diet dan istirahat yang baik.

Hepatitis B akut umumnya sembuh, hanya 10% menjadi Hepatitis B kronik (menahun) dan dapat berlanjut menjadi sirosis hati atau kanker hati. Saat ini ada beberapa perawatan yang dapat dilakukan untuk Hepatitis B kronis yang dapat meningkatkan kesempatan bagi seorang penderita penyakit ini. Perawatannya tersedia dalam bentuk antiviral seperti lamivudine dan adefovir dan modulator sistem kebal seperti Interferon Alfa ( Uniferon).

Pengobatan Tradisional

Terdapat pengobatan tradisional yang dapat dilakukan untuk mencegah dan membantu pengobatan hepatitis B. Tumbuhan obat atau herbal yang dapat digunakan diantaranya mempunyai efek sebagai hepatoprotektor, yaitu melindungi hati dari pengaruh zat toksik yang dapat merusak sel hati, juga bersifat anti radang, kolagogum dan khloretik, yaitu meningkatkan produksi empedu oleh hati.

Beberapa jenis tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk pengobatan Hepatitis, antara lain :
1. Temulawak
2. Kunyit
3. Sambiloto
4. Meniran
5. Daun serut/mirten
6. Jamur kayu/lingzhi
7. Akar alang-alang
8. Rumput mutiara
9. Pegagan
10. Buah kacapiring
11. Buah mengkudu
12. Jombang

Pengobatan alternatif lain Hepatitis B seperti hijamah/bekam yang bisa menyembuhkan segala penyakit hepatitis, asal dilakukan dengan benar dan juga dengan standar medis.

Sumber referensi :

http://id.wikipedia.org/wiki/Hepatitis_B

0 komentar:

Energy Saving Mode
Gunakan Mouse untuk Keluar Mode Energy Saving