Belakangan ini saya lagi nggak mood nulis tentang artikel tutorial blog. Saya kali ini akan berbagi sedikit pengetahuan saya tentang agama kepada teman-teman, yah sekalian ngisi blog ini yang sudah lama nggak saya urus. Artikel ini memang nggak ada hubungannya dengan judul blog, tapi daripada kosong mlompong......
Pertanyaan diatas mungkin secara samar muncul bahkan dalam pikiran orang-orang yang tidak memiliki keyakinan yang kuat terhadap kehidupan setelah kematian sebagai sebuah realitas sekalipun. Tetapi, kenyataanya masihlah tetap bahwa sedikit sekali orang-orang yang memberikan perhatian langsung mereka terhadap pertanyaan ini. Kenyataan bahwa kehidupan yang akan datang tidaklah menjadi subyek penelitian yang intens secara pasti menandakan bahwa orang-orang sadar atau di bawah sadar memiliki keraguan akan eksistensinya.
Namun, disini saya mencoba memberikan perhatian yang serius terhadap realitas ini. Ini tidaklah sulit untuk dipahami. Tuhan tidak memberitahukan kepada kita mengenai rahasia-rahasia hidup setelah mati. Namun lagi, Dia telah menyebarkan tanda-tanda-Nya di seluruh alam, dan menjadi tugas kita untuk menandainya, memikirkannya dengan sungguh-sungguh, dan melalui cara ini menemukan gambaran yang benar tentang esensi segala sesuatu. Sebenarnya, Jagad Raya adalah sebuah cermin dimana kita dapat melihat bayangan dunia yang akan datang.
Telah lazim bahwa manusia melewati sebuah keadaan awal hingga sampai pada keadaannya yang sekarang. Manusia berasal dari sebuah substansi yang tak terbentuk yang tumbuh di dalam rahim ibu hingga berkembang menjadi sebuah bentuk manusia yang sempurna, siap untuk memasuki dunia luar. Proses perubahan ini adalah sebuah kejadian yang biasa, sehingga kenapa harus sulit untuk memahami bagaimana partikel-partikel kecil tubuh kita, setelah berserakan di tanah, akan berbentuk manusia kembali?
Proses yang sama akan kembali berulang dalam sebuah urutan terbalik ketika kita mati. Partikel-partikel yang telah menyusun tubuh kita akan menjadi tersebar di bumi, air, udara dan kemudian, atas perintah Tuhan, mereka melanjutkan akan berkumpul kembali dan mengambil bentuk seorang manusia kembali. apa yang aneh dari sebuah kejadian yang secara konstan mengulangi dirinya sendiri?
Baik para kompasioner yang budiman, mari kita lihat dari sudut yang lain. Jika terdapat keraguan mengenai kehidupan setelah kematian, maka hal itu dikarenakan apa yang kita bayangkan didasarkan pada apa yang terjadi dalam eksistensi fisik kita saat ini. Kita melihat tubuh yang padat dan bergerak yang kita lihat sebagai esensi manusia, dan merasa heran bagaimana sesuatu yang mengambil bentuk ini dapat disusun dan dibangkitkan kembali ketika kita telah membusuk dan menyatu dengan tanah.
Kita perhatikan ketika kematian terjadi, manusia yang sebelumnya pandai berbiacara, selamanya menjadi diam, manusia yang sebelumnya dapat bergerak, menjadi kaku. Pada kenyataannya, seluruh kemampuan yang dimilikinya tidak lagi berfungsi. Tidak lama kemudian, ia dikuburkan, dikremasi atau dihanyutkan di sungai, sesuai dengan tradisi orang-orang yang bersangkutan. Beberapa hari kemudian, tubuh berubah menjadi partikel-partikel kecil dan bercampur dengan tanah atau air sehingga ia tidak legi dapat dilihat oleh pandangan manusia biasa.
Jelaslah, kehidupam bukanlah sesuatu yang sepenuhnya dapat lenyap. Sekali kita memahami bahwa ia adalah sesuatu yang abadi, maka kita dapat mengerti betapa masuk akalnya dan juga betapa alamiahnya teori “kehidupan setelah mati” itu. Fakta-fakta secara sederhana menunjukkan bahwa hidup tidak hanya terdiri dari apa yang dapat dilihat oleh tubuh manusia sebelum mati. Pastilah juga terdapat sebuah kehidupan setelah kematian. Jika akal manusia mengakui sifat kefanaan dari dunia ini, maka pemilik akal itu pastilah juga mengakuinya.
Ketika kita mati, kita tidak sedang menuju pada kelenyapan. Kita beristirahat untuk menempati dunia yang baru. Dunia saat ini tidak lain adalah persinggahan yang paling singkat dalam masa kehidupan kita yang tanpa akhir. Demikian tadi artikel kali ini yang menurut saya sangat gampang sekali untuk dipahami tidak seperti artikel sebelumnya.
0 komentar: